Elegy : Bingkasan Persepsi

Ok ok, aku paham, susah nak baca, so due to the numerous amount of critics i get
i decided to make it more readable :) selamaaat~

Jarum minit patuh Ibunya,
Terengsot-engsot mengejar masa,
Aku kelu tidak terkata,
Pagi yang indah senyap sedia,
Aku menerjah tingkap,
Membukanya dan aku tercungap,
Mendesak udara pagi ke dalam diriku,
Menghela nafas nafas baru,
Aku perlu bangun,
Dari ikatan rantai sang syaitan,
Mengikat ketat mahukan kemunduran,
Bertelagah aku dengan nafsu,
Bangunlah bentak hatiku,
Aku mula sedar,
Dunia tampak berhenti berputar,
Aku skizofernia,
Tanyakan diri sendiri,
Bagaimana ianya terjadi? Kenapakah aku begini?
Terhentak detas realiti,
Ah, punah, harapan ummah,
Ku tatap wajahku dalam cermin,
Refleksiku tersenyum sinis,
Berbaur segala persoalan,
Berjoget ikhlas dalam ingatanku,
Aku mengecur air liur,
Ada implikasi terhadap kelakuanku,
Ada pula jeritan intonasi protes dalam hembusanku,
Aku memusatkan pemandangan ilmiahku,
Tidak harus kita kaku,
Tidak harus mata melihat, tangan beku, lidah kelu dan otak keliru,
Titisan perjuangan hingga aku maut,
Selagi ada sang ombak di lautan,
Aku terbayang arus perubahan,
Aku terbayang akan kebahagiaan,
Akan datang jua,
Akan tiba tanpa menerpa,
Suatu hari tanpaku duga,
Hadirlah hadiah dariNya.

-AhmadN -